Merintis usaha sejak tahun 2006 hingga kini, Pitono mengingat betul perkembangan usaha sepatunya.
Dahulu karyawannya hanya berjumlah 2 orang. Kini, karyawan usaha miliknya mencapai 25 orang.
Mayoritas adalah pemuda asal Desa Sengguruh. "Sebulan kami bisa menjual 750 pasang hingga 1000 pasang sepatu. Harganya ada yang 40 ribu, 100 ribu, 150 ribu hingga 300 ribu ada. Saya jual sandal, sepatu hingga tas. Relatif rata-rata laba kotor sekitar 80 juta perbulan," ujar ayah dua anak itu.
Pitono menjual berbagai macam jenis sepatu kulit. Mulai dari jenis sepatu pantofel, sandal, sepatu boots hingga tas.
Produk yang paling laku di pasaran adalah sepatu boots alias sepatu safety. Agar usahanya dapat menjangkau segala lapisan pasaran, Pitono menerapkan pemasaran dengan dua cara.
Yakni membuka toko di Sengguruh dan penjualan secara online melalui sepatusafetyonline.com.
Ia juga memasarkan produknya lewat dua vendor marketplace terkemuka.
Agar tetap eksis, Pitono terus mengikuti perkembangan model sepatu terbaru.
"Ada yang online dan jual di sini. Ada juga para sales sepatu beli grosir di tempat saya lalu dijual ke kantor-kantor juga. Kalau eksis tergantung pasaran, bagaimana pemasaran harus tetap gencar dan modelnya harus mengikuti zaman," jelas Pitono.
Post a Comment
Post a Comment